Matcha, teh hijau bubuk khas Jepang, kini tak hanya digemari sebagai minuman segar, tapi juga bahan dasar dessert yang lezat. Artikel ini akan mengupas asal usul matcha, popularitasnya di dunia dessert, dan keunikan variasi menu dessert matcha yang wajib kamu coba.
Matcha, teh hijau bubuk khas Jepang, memiliki sejarah panjang dan memikat. Awalnya digemari oleh para biksu Zen pada abad ke-12, matcha digunakan dalam ritual minum teh untuk mencapai ketenangan dan meditasi. Daun teh hijau (Camellia sinensis) yang dibudidayakan untuk matcha ditanam di tempat teduh selama beberapa minggu sebelum dipetik. Proses ini menghasilkan daun teh yang lebih hijau dan kaya nutrisi, terutama klorofil dan asam amino.
Setelah dipetik, daun-daun ini dikeringkan dan digiling halus menjadi bubuk matcha yang kita kenal. Kualitas matcha ditentukan oleh metode pengolahannya, dan matcha terbaik, "ceremonial grade," biasanya digunakan dalam upacara minum teh tradisional.
Meski berasal dari tanaman Camellia sinensis, matcha dan teh hijau memiliki perbedaan mendasar dalam pengolahan, rasa, dan penyajian.
Teh hijau dipanaskan segera setelah dipanen untuk mencegah oksidasi. Sebaliknya, tanaman teh matcha ditanam di tempat teduh sebelum panen untuk meningkatkan rasa dan karakternya. Setelah dipanen, daun matcha dikeringkan cepat dan digiling halus menjadi bubuk hijau terang.
Teh hijau menawarkan sensasi ringan dan menyegarkan dengan sedikit rasa sepat. Matcha memiliki rasa yang lebih tajam dengan sedikit pahit, manis, dan aroma khas earthy, sering dianggap sebagai versi teh hijau yang lebih intens.
Teh hijau umumnya dijual dalam bentuk daun cacah atau teh kantong, tinggal diseduh dengan air panas dan bisa ditambahkan gula, lemon, atau madu. Matcha dijual dalam bentuk bubuk yang perlu dikocok dengan air panas menggunakan alat pengocok bambu agar tidak menggumpal, dan bisa dicampur dengan susu untuk membuat matcha latte.
Keduanya kaya akan antioksidan dan menawarkan manfaat seperti meningkatkan fungsi otak, mempercepat metabolisme, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Namun, karena matcha adalah bubuk dari daun teh utuh, konsentrasinya lebih tinggi sehingga manfaat kesehatannya dianggap lebih maksimal dibandingkan teh hijau biasa.
Matcha semakin populer di dunia kuliner global berkat rasanya yang unik—sedikit pahit namun kaya—sangat cocok untuk berbagai jenis dessert. Mulai dari es krim hingga kue, matcha memberikan sentuhan eksotis yang memikat.
Matcha juga mengandung antioksidan yang tinggi, terutama katekin, yang meningkatkan metabolisme dan membantu membakar kalori. Selain itu, matcha mengandung L-theanine, sebuah asam amino yang membantu relaksasi tanpa menyebabkan kantuk. Berbagai manfaat kesehatannya menjadikan matcha pilihan favorit bagi mereka yang ingin menikmati dessert lezat tanpa rasa khawatir!