Ismaya
Fri, 17 Jan 2025

Menilik Keistimewaan Kuliner Asia di BAKU SCBD

Menilik Keistimewaan Kuliner Asia di BAKU SCBD

Restoran fine dining Asia di Jakarta - Sejak pertama kali buka pada Juni 2024, nggak pernah ada yang menduga kalau BAKU bakal sangat ramai didatangi pengunjung, terutama di akhir pekan. Ini disampaikan sendiri oleh Wiem Kahyang Isha, Executive Chef di restoran besutan ISMAYA Group yang berlokasi di kawasan SCBD itu. Surprisingly, tempat makan yang bergaya semi-casual ini justru jadi destinasi hangout anak muda, bahkan tempat bersantap sejumlah public figure.


Sebenarnya sih bukan tanpa sebab BAKU bisa melesat dan digandrungi masyarakat yang mencari tempat bersantap, terutama remaja dan muda mudi Jakarta. Gimana nggak, spesialisasi sajian yang jadi andalan restoran ini adalah street food alias makanan jalanan Asia yang akrab banget di lidah masyarakat, dan sudah nggak asing sebagai jajanan anak muda. Kekhususan menu ini jugalah yang menginspirasi nama dan konsep BAKU pada awalnya.


Yap, nama BAKU nyatanya memang berasal dari frasa bahan baku. Lebih spesifiknya, menurut Chef Wiem, hal ini merujuk pada bahan baku alias ingredients dari setiap kuliner Asia yang begitu beragam dan kaya akan kualitas cita rasa. Nggak cuma di Indonesia, sejumlah kuliner jalanan dari negara-negara lain di Asia juga punya magic tersendiri yang menarik dan bikin kita ketagihan. Nah, sekarang pertanyaannya kenapa sih kuliner asal Asia terasa begitu menarik?


Kuliner Hasil Geografi, Sejarah, dan Budaya


Sebagai benua dengan luas terbesar nomor satu di dunia, sebenarnya nggak mengherankan kalau Asia punya total ragam kekayaan yang melebihi yang dimiliki kontingen lainnya. Tapi, dalam hal kuliner, nyatanya keunggulan rasa dari berbagai hidangan Asia disebabkan lebih dari areanya yang besar banget. Ada berbagai kombinasi faktor yang bikin kuliner kekhasan BAKU ini sangat unik dan memorable.



Alasan pertama adalah keragaman geografis dan iklim di benua ini. Dengan luasnya Asia, negara-negara di benua ini memiliki kondisi alam yang sangat beragam, dari pegunungan Himalaya, dataran subur di Asia Timur, sampai hutan tropis di Asia Tenggara. Hubungannya sama kuliner? Perbedaan dan ragam iklim dan jenis daerah ini ngebuat Asia jadi penghasil bahan-bahan yang sangat beragam pula. Dari rempah-rempah, sayuran tropis, gandum, beras, hingga macam-macam daging hewan laut maupun ternak. Bervariasinya bahan baku ini jadi dasar bagi kekayaan kuliner Asia.


Faktor kedua yang juga sangat berpengaruh pada kekayaan cita rasa kuliner Asia adalah Jalur Sutera. Kamu mungkin masih mengingatnya sebagai salah satu yang dipelajari pada pelajaran sejarah di bangku sekolah. Betul, Jalur Sutera adalah jalur yang menghubungkan pusat perdagangan dunia. Di jalur ini terjadi berbagai pertukaran komoditas, tak terkecuali bahan-bahan makanan dari berbagai wilayah. Rempah-rempah seperti cengkeh, lada, kayu manis, sampai kunyit, yang bersumber dari Asia, menyebar ke seluruh pelosok dunia.


nggak hanya bahannya, teknik-teknik masak juga jadi hal yang saling dipelajari berbarengan dengan pertukaran bahan dan komoditas. Makanya, nggak heran kalau terjadi percampuran pengaruh kuliner dari satu wilayah ke wilayah lainnya di Asia. 



Nah, selain pertukaran pengaruh dan bahan baku, keragaman kuliner Asia juga merupakan turunan dari bervariasinya budaya memasak yang jadi prinsip masing-masing negara. Misalnya aja ada masakan Jepang yang menonjolkan kesegaran dan kesederhanaan, atau keharusan melakukan yin dan yang atau keseimbangan rasa dalam masakan China, atau bagaimana masakan India selalu penuh rempah dan lapisan rasa, berbeda dengan sajian Thailand yang punya prinsip harmoni rasa antara pedas, manis, asin, dan asam. Keragaman ini bikin masakan Asia jadi sangat inovatif dan kaya budaya. 


Kekayaan kuliner Asia inilah yang jadi modal BAKU untuk menciptakan sajian terbaik bagi para pengunjungnya. Cita rasa Asia yang sejak awal sudah kaya dan menjanjikan kembali diolah dengan sentuhan autentik. Meski nggak menganut konsep restoran fine dining pada umumnya, Chef Wiem dan kawan-kawan berkomitmen menyajikan hidangan Asia dengan kualitas rasa, visualisasi, dan pelayanan yang nggak kalah cemerlang. 


Menikmati Suasana di BAKU SCBD


Kalau kamu mengira yang dimaksud sajian Asia di sini hanya main course yang bikin perutmu sekali kenyang, kamu salah, foodies. Di BAKU SCBD ada berbagai hidangan Asia yang bisa dipesan, mulai dari makanan utama, dessert yang bikin happy, sampai cocktail dan mocktail yang menyegarkan. Istimewanya? Semua dengan kekhasan Asia!


Untuk main course, menu yang banyak difavoritkan adalah Bone Marrow Fried Rice dan Salmon Tataki. Kedua menu ini banyak dapat pujian dari sejumlah tamu dari berbagai kalangan. Sementara buat dessert, kamu bisa coba Thai Tea Lava Cake atau Mango Sticky Rice di BAKU. Rasa yang unik dengan manis yang pas bikin hidangan pencuci mulut di restoran ini wajib banget buat kamu coba.



Bukan cuma makanan utama maupun dessert, deretan minuman di BAKU juga terasa kental dengan cita rasa Asia. Coba aja Manipuri, cocktail segar dengan rasa tajam, fruity, dan aromatik dengan kekhasan India. Cocktail ini adalah perpaduan sensasi malt whiskey asli India, mangga, dan Panch Phoron, yang merupakan campuran rempah asli India. Kentalnya cita rasa Asia Selatan dalam tegukan minuman ini bakal menciptakan pengalaman kuliner menarik buatmu. 


Selain Manipuri, beberapa cocktail di BAKU juga menarik untuk dicoba, seperti Phi Phi dari Thailand, atau Kamakura yang membawa rasa khas Jepang. Kesegaran minuman-minuman ini bikin kunjunganmu ke BAKU nggak mengenyangkan perut, tapi juga pengalaman. Ditambah lagi, suasana restoran di SCBD ini terbilang sangat cozy sekaligus stylish, bikin anak-anak muda nyaman dan betah.


Buat kamu yang udah nggak sabar menikmati sajian khas restoran fine dining Asia di Jakarta, nggak usah nunggu lama-lama. Langsung aja reservasi, follow Instagram BAKU, dan cicipi berbagai hidangan di BAKU yang bakal bikin kamu kangen untuk mampir lagi dan lagi!