Kemunculan berbagai teknologi bikin hidup kita jadi kian mudah. Walau begitu, belakangan hal-hal yang lebih tradisional dan mengingatkan dengan masa lalu lebih mengundang decak kagum. Dalam dunia musik misalnya. Kini, masyarakat mulai menunjukan ketertarikan mereka pada piringan hitam atau vinyl.
Begitu pula di dunia kuliner. Meski telah banyak kompor dan perkakas yang mampu membuat proses memasak lebih mudah, nyatanya metode ‘jadul’ seperti meramu makanan dengan arang kembali jadi tren. Charkoal, resto fine dining besutan ISMAYA Group, adalah salah satu yang mempraktikkannya. Namun, meski banyak orang menilai hal ini sebagai sekadar gaya dan nostalgia, nyatanya teknik memasak dengan arang punya keunggulan lebih dari itu, loh!
Apa saja sih manfaat memasak dengan arang yang membuatnya sulit ditandingi oleh teknik lainnya?
Sudah bukan rahasia lagi kalau proses memasak dengan arang akan menghasilkan aroma yang sangat khas. Nah, ada penyebab dari aroma ini. Saat dimasak menggunakan panas yang bersumber dari arang yang dibakar, aroma makanan yang terangkum dalam wujud asap perlahan akan meresap dalam hidangan. Proses ini akan menciptakan sensasi rasa yang berbeda dan menggiurkan.
Kepulan asap yang membawa aroma pada makanan yang dimasak dengan arang berdampak pada hadirnya elemen rasa yang akan memperkaya sajian. Ada beberapa jenis kayu arang yang mampu memberikan aroma khusus berdasarkan jenis makanan yang diproses. Misalnya saja oak, mesquite, hingga applewood. Aroma yang dikeluarkan ini membuat makanan yang dimasak dengan arang terasa lebih autentik.
Yang tak kalah menarik, memasak dengan arang seringkali dikombinasikan dengan teknik slow-cooking, terurana pada sajian berbahan daging ataupun iga. Sifat stabil dari panas yang dihasilkan oleh arang jika dibandingkan sumber panas lainnya, akan ideal buat teknik memasak dengan tempo lambat. Eits, meski lambat, teknik ini justru punya kelebihan, foodies. Slow-cooking dengan menggunakan arang bisa memberikan bahan makanan cukup waktu untuk melepas cita rasa alaminya. Metode ini juga memberikan tekstur yang lembut pada bagian dalam makanan, serta melahirkan sajian yang matang sempurna.
Meskipun bagian dalam makanannya akan memiliki tekstur yang lembut, lapisan luarnya akan tetap terasa renyah. Ini jadi ciri khas tersendiri pada sajian yang diproses melalui pembakaran bersuhu tinggi. Sebagai contoh, crust renyah yang terbentuk saat memasak daging dengan arang, yang tentunya meninggalkan rasa unik saat digigit. Sementara itu, pada sayuran, teknik ini akan melahirkan tekstur crunchy dan mempertahankan rasa manis yang alami.
Aroma menggoda, tekstur renyah, bagaimana dengan rasa? Satu lagi nih kelebihan kualitas hidangan yang diproses lewat pembakaran arang, yakni rasa yang kaya dan mendalam. Pembakaran dengan suhu tinggi membuat makanan matang hingga ke lapisan terdalamnya, namun juga tetap mempertahankan kelembapan alami. Konsistensi panas dari arang akan membuat proses karamelisasi pada daging dan sayur berjalan sempurna, sehingga menghasilkan lapisan yang renyah di luar dan juicy di dalam. Cita rasanya pun jadi lebih intens, foodies!
Tak hanya beraroma khas dan membuat lidah puas, sajian yang diproses dengan arang ternyata juga punya manfaat dalam hal kesehatan, loh. Teknik ini memungkinkan chef untuk memasak tanpa terlalu banyak minyak. Soalnya, panas arang saja sudah mampu memasak sajian dengan efektif. Kalau dibandingkan dengan memasak dengan cara menggoreng, memanggang menggunakan arang tentu saja lebih meminimalisasi lemak jenuh yang masuk dalam makanan. Asalkan digunakan dengan benar tanpa pembakaran berlebih, teknik ini akan membuat hidangan lebih sehat dibandingkan sejumlah teknik lainnya.
Selain membuat sehat tubuh para penikmatnya, memasak dengan arang juga lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan kompor gas ataupun listrik. Charkoal misalnya, selalu memilih arang terbaik dari kayu yang diproduksi secara berkelanjutan, sehingga dapat mengurangi jejak karbon. Restoran di SCBD ini menekankan komitmen terhadap lingkungan melalui praktik memasaknya. Makanya, kamu pun berkontribusi baik terhadap lingkungan kalau menyantap makananmu di sini.
Lebih dari sekadar pilihan gaya dan tren untuk bernostalgia, memasak dengan arang bisa jadi cara para chef restoran ternama meningkatkan kualitas dari hidangan yang disajikan. Aroma yang khas, tekstur yang unik, hingga rasa yang kaya dan mendalam, makanan yang diproses dengan teknik memasak menggunakan arang akan memberikan pengalaman autentik bagi para pecinta kuliner.
Buat kamu yang ingin merasakan kenikmatan rasa makanan dengan metode primitive-style cooking yang dipadukan sentuhan modern, Charkoal lah jawabannya! Saat ini, ada dua set course yang bisa kamu pilih di restoran ini, yakni Degustation Menu yang terdiri dari 14 sajian, dan Chef’s Journey yang terdiri dari 17 sajian.